Selasa, 23 Desember 2008

RAHASIA ILMU HURUF

Ketika huruf hijaiyah terbagi menjadi 28 makhraj (pengucapan huruf) dan setiap makhraj merupakan manzilah dari manzilah-manzilah bulan yang jumlahnya juga 28, maka tersusunlah huruf-huruf itu ke dalam susunan Abjad. Dan huruf-huruf itu terbagi menjadi:

Pertama: Bertitik dan tidak bertitik, menggambarkan nathiq (bicara) dan shamit (diam).
Kedua: Mengandung empat unsur, yaitu:
Unsur api : alif, ha’ (ه), tha’, shad, mim, fa’, syin.
Unsur udara : ba’, wawu, ya’, nun, shat, ta’, dha’.
Unsur air : jim, za’, kaf, sin, qaf, tsa’, zha’.
Unsur tanah : ha’ (ح), lam, ‘ain, ra’, kha’, ghain.

Ketiga: Dari segi kesendirian dan tidaknya, terbagi menjadi: mufradah, matsani dan matsalis. Mufradah adalah huruf-huruf Muqaththa’ah (yang terdapat di awal surat Al-Qur’an) seperti huruf alif, kaf, dan lam. Matsani seperti dal, dzal, sampai fa’ dan qaf. Matsalis seperti ba’ sampai kha’ dalam susunan Abatatsa. Dari sisi nuqthah (titik): ada yang satu, dua, dan yang tiga.

Keempat: Malfuzhi, masruri, dan malbubi. Malfuzhi adalah huruf yang dalam pelafazhan atau pengucapannya tidak sama antara huruf pertama dan huruf terakhir, misalnya alif dan jim.Masruri adalah huruf yang dalam pengucapannya sama antara huruf pertama dan huruf terakhir, misalnya mim, nun, dan wawu. Malbubi adalah huruf yang pengucapannya terdiri dari dua huruf, misalnya ba, ta; huruf ini juga disebut huruf ‘illiyyah.

Kelima: Mufashshalah dan Muwashshalah. Mufashshalah adalah huruf yang hanya bisa disambung dengan huruf sebelumnya, yaitu alif, wawu, dzal, ra’, za’, dan dal. Muwashshalah adalah huruf yang bisa disambung dengan huruf sebelum dan sesudahnya.

Keenam: Huruf cahaya dan huruf kegelapan. Huruf cahaya adalah: shat, ra’, alif, tha’, ‘ain, lam, ya’, ha’, qaf, nun, mim, sin, kaf, ha’. Yang semuanya terhimpun dalam kalimat:

صِرَاطُ عَلِيٍّ حَقٌّ نُمْسِكُهُ

Jalan Ali benar kita pegang teguh

Dan selain huruf-huruf tersebut adalah huruf kegelapan. Coba kita perhatikan nama-nama semuanya didominasi oleh huruf-huruf cahaya kecuali “Al-Wadûd”.

Ketujuh: Huruf mudghamah (tersembunyi) dan muzhharah (nampak). Masing-masing berjumlah 14 sama dengan pembagian jumlah manzilah bulan. Yang nampak selalu berada di atas bumi, dan yang tersembunyi selalu berada di bawah bumi.
Huruf Mudghamah adalah huruf yang bila diawali (Al) bunyi Al-nya tidak nampak, misalnya Ra’ dan Dal. Huruf Muzhharah adalah huruf yang bila diawali (Al) bunyi Al-nya nampak, misalnya ba’, jim.

Hukum huruf-huruf tersebut memiliki rahasia yang menakjubkan. Misalnya, dalam susunan Abatatsa, “alif” merupakan huruf zat Yang Maha Suci, yakni Al-Awwalu wal Akhiru. Adapun khalifah huruf “alif” adalah “ya’” dan “wawu”, keduanya termasuk huruf layyinah dalam menjelaskan semua huruf, sebagaimana wujud Yang Maha Suci adalah sumber dari semua wujud, dan hal ini terkandung dalam doa, misalnya:

يا من كل شيئ قائم بك

Wahai Zat yang segala sesuatu terwujud karena keberadaan-Mu

Tak ubahnya kwalitas suara dan perbedaannya terjadi di udara karena ketergantungan gelombang pada sumber gelombang.

Karena itu kita tidak akan menemukan dua bentuk yang sama dalam semua wujud berdasarkan hukum penampakan Ahadiyah (hukum Alif dan ba’) dan penampakan nama “Man laysa kamitslihi syay-un ” (Dia yang tidak diserupai oleh segala sesuatu). Demikian juga kita tidak akan mendapatkan dua suara dalam wujud yang sama, sebagaimana hal ini digambarkan oleh Allah swt dalam firman-Nya:

وَ مِنْ ءَايَتِهِ خَلْقُ السمَاوَاتِ وَ الأَرْضِ وَ اخْتِلاََف أَلْسِنَتِكمْ وَ أَلْوَانِكمْ إِنَّ فى ذَلِك لاَيَاتٍ لِّلْعَلِمِينَ

“Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah penciptaan langit dan bumi, dan perbedaan bahasa dan warna kulitmu, sesungguhnya dalam hal itu ada tanda-tanda kekuasaan Allah bagi semesta alam.” (Ar-Rum: 22).

Allah Maha Mendengar suara ini dan semua suara yang kwalitasnya telah terjadi dan akan terjadi di udara, dengan satu pendengaran yang sifatnya hudhuri dan isyraqi (pengenalan tingkat rasa).
(Disarikan dari kitab Syarah Doa Jawsyan Kabir, Sabzawari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar